Kamis, 02 Maret 2017

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR
Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Islam bersedekah karena mereka mempunyai sifat kemanusiaan. Agama Islam mengajarkan kebaikan kepada sesama bagi para pemeluknya. Perbuatan baik itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengorbanan dan pemberian, baik harta benda, tenaga, pikiran dan lain sebagainya yang berguna bagi siapa pun. Akan tetapi, pemberian sedekah bagi orang lain harus mengikuti etika yang ada dalam aturan dan pedoman agama Islam. Di samping sedekah, ada juga ibadah sosial lainya yang memuat makna yang sama dengan sedekah yakni zakat dan infak. Pemberian zakat dan infak juga mempunyai etika tertentu yang sudah diatur dalam hukum. Perbedaan sedekah dengan zakat dan infak akan dibahas secara singkat dalam paper ini. Pembahasan utama dalam paper ini adalah tentang sedekah dengan segala persoalannya.

2.PENGERTIAN SEDEKAH DAN DASARNYA
2.1.Pengertian Sedekah
Kata sedekah berasal dari bahasa Arab yakni sadokah  yang berarti pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah.  Dengan memberikan sedekah seorang muslim yakin bahwa dia akan memperoleh pahala dari Allah. Apabila seorang muslim bersedekah, maka Allah ridha kepadanya dengan apa yang ia sedekahkan. Sedekah dalam konsep Islam memiliki arti yang lebih luas, tidak terbatas kepada pemberian sesuatu yang sifatnya materil tetapi juga mencakup semua perbuatan kebaikan,baik bersifat fisik maupun nonfisik. Misalnya, menolong orang yang terdesak oleh kebutuhan, manahan diri dari kejahatan, mendamaikan dua orang yang bermusuhan dengan cara adil, menolong seseorang untuk menaiki binatang tunggangannya, mengangkat barang-barang orang lain ke atas kendaraan, menyingkirkan rintangan dari jalan, mengerjakan shalat, senyum, mengucapkan atau membacakan zikir  kepada Allah, seperti tasbih subhanallah (Mahasuci Allah) , takbir allahhuakbar (Mahabesar Allah), tahmid alhamdulillah (segala puji bagi Allah), tahlil laa ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah) dan istigfar astaghfirullaaahal adziim (aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung), menyuruh orang berbuat baik dan mencegahnya dari kemungkaran, membimbing orang yang tuli, bisu serta menunjuki orang yang meminta petunjuk tentang sesuatu seperti alamat rumah dan lain sebagainya.  Sedekah hukumnya sunah dengan dalil ayat Al-Quran dan hadits. Sedekah boleh diberikan dengan rahasia dan boleh diumumkan sebagaimana diatur dalam Al-Quran dan hadits.
2.2.Sedekah dalam Al-Quran 
Dalam Al-Quran ada lima kitab yang berbicara mengenai sedekah yakni Al-Baqarah, Ali Imran, Saba, Ash-Shaff dan Al-Insan. Dalam kitab Al-Baqarah ada 11 bagian yang berbicara mengenai sedekah. Pertama dalam QS Al-Baqarah 2:254: “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”

Kedua, dalam QS Al-Baqarah 2:261: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih atau biji yang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi maha Mengetahui.”



Ketiga dalam QS Al-Baqarah 2:262: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka
memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”




Keempat dalam QS Al-Baqarah 2:263: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Mahakaya lagi Mahapenyantun.”



Kelima dalam QS Al-Baqarah 2:264: “Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan ia tidak beriman kepada Allah dan harikemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”



Keenam dalam QS Al-Baqarah 2:265: “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Mahamelihat apa yang kamu perbuat.”

Ketujuh dalam QS Al-Baqarah 12:268: “Wahai orang-orang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang ami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan darinya, padahal kamu sendri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Mhaterpuji. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahamengetahui.”

Kedelapan dalam QS Al-Baqarah 2:271: “jika kamu menampakkan sedekah (-mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui yang kamu kerjkan.”



Kesimbalan dalam QS Al-Baqarah 2:272: “Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya.”


Kesepuluh dalam QS Al-Baqarah 2:273: “Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Mahamengetahui.”



Kesebelas dalam QS Al-Baqarah 2:274: “Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.’



Dalam kitab Ali Imran ada dua bagian yang berbicara mengenai sedekah:
Pertama dalam QS Ali Imran 3:92: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Kedua dalam QS Ali Imran 3:133-134: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”


Kemudian, dalam QS Saba 34:39 ada juga disinggung mengenai sedekah: “Katakanlah sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Dalam QS Ash-Shaff 61:10-11 ada juga disinggung mengenai sedekah: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari siksa yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”


Terakhir, dalam kitab QS Al-Insan 76:8-9: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhaan Allah,kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”


2.3.Sedekah dalam Hadits Rasulullah 
Dalam hadits Rasulullah ada 3 bagian yang berbicara mengenai sedekah.
Pertama, HR Muslim: “Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah harta itu berkurang karena sedekah. Allah tidak akan menambahkan kepada seseorang yang suka memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiadalah seseorang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah yang Mahamulia lagi Mahaagung akan mengangkat derajatnya.” HR Abu Daud:
“Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan doa dan merendahkan diri kepada Allah.”


Kemudian menurut Mutafaq ‘alaih: “Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah mulai suatu hari melainkan pada pagi harinya turun dua malaikat. Malaikat yang satu berdoa, ‘Ya Allah, berilah pada orang yang
membelanjakan hartanya di jalan Allah itu pengantin. Sedangkan malaikat yang kedua berdoa, ‘Ya Allah, timpakan kebinasaan atau kemusnahan bagi yang kikir.”



3.PERBEDAAN  ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH 
Ada lima perbedaan besar antara zakat, infak dan sedekah.
1.Pendasaran Hukum
Sedekah hukumnya sunah tanpa ada syarat apa pun. Zakat hukumnya wajib sebagaimana ditentukan dalam syariat. Sementara infak hukumnya ada yang wajib dan ada yang tidak wajib
2.Materi
Materi untuk sedekah dan infak lebih luas dibandingkan dengan zakat. Materi untuk sedekah dan infak bisa dengan harta benda maupun amalan, inspirasi, motivasi bahkan juga senyuman. Sementara materi untuk zakat terbatas pada harta benda saja.
3.Waktu Pelaksanaan
Sedekah dan infak tidak mempunyai batas waktu tertentu. Sedekah dan infak bisa diberikan kapan dan dimana saja. Sementara zakat terbatas pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan ketentuan syariat.
4.Obyek Penerima
Obyek penerima sedekah adalah siapa saja yang berhak menerima. Obyek penerima infak ada yang ditentukan dan ada juga yang tidak ditentukan. Sementara obyek penerima zakat sudah ditentukan oleh syariat.
5.Tata Cara Penyerahan 
Penyerahan sedekah boleh diumumkan tetapi harus menggunakan bahasa yang sehalus mungkin untuk menjaga perasaan si penerima tetapi akan lebih baik jika dilakukan dengan rahasia. Penyerahan infak boleh secara terbuka boleh juga secara tersembunyi. Sementara penyerahan zakat harus diumumkan sebagaimana ditentukan dalam syariat.

4.SEDEKAH: AMALAN, SYARAT DAN PERSOALANNYA
4.1. Amalan yang Termasuk Sedekah
Ada 7 yang menjadi amalan sedekah.
- Memberi makan
Memberikan makanan kepada orang lain, termasuk tamu merupakan perbuatan sedekah dan terpuji. Dengan memberikan makan kepada orang lain, seseorang memasukkannya ke dalam surga. Selain itu, memberi makan kepada orang lain juga merupakan suatu amalan yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan rahmat Allah. Di samping itu, memberi makan kepada orang yang berpuasa pahalanya sama dengan orang yang berpuasa yang diberi makan itu. Pahala itu bisa diperoleh dengan hanya memberi seteguk air, sepotong roti, sebiji kurma, sebungkus nasi, sepotong roti, semangkok agar-agar dan pemberian kecil lainnya.
- Memberi air Minum
Kebutuhan semua makhluk hidup terhadap air tidak akan pernah berhenti karena air adalah sumber kehidupan. Nabi menganjurkan memberi minum dan menjadikannya sebagai sedekah yang utama. Anjuran memberi minumkepada yang kehausan tidak hanya kepada manusia, tetapi juga terhadap makhlukyang menjadikan air sebagai sumber hidupnya.
- Memberi Pinjaman dan Memudahkan Pembayarannya
Memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkannya merupakan salah satu bentuk pertolongan orang muslim. Dengan memberikan pinjaman beban seseorang akan berkurang. Supaya pahala peminjaman berlipat ganda, hendaklah yang memberi pinjaman bersabar dan bersikap santun serta memberikan kemudahan kepada orang yang meminjam.
- Menunjukkan Jalan
Dalam HR At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: “memberikan petunjuk kepada orang yang tersesat adalah sedekah bagimu. Menunjukkan orang yang kurang baik penglihatannya adalah sedekah bagimu.”
- Menjelaskan Perkataan Orang yang Tidak Jelas Perkataannya
Tidak memahami perkataan seseorang bisa karena cedal (tidak jelas perkataannya), atau bisa juga tidak urut dalam berbicara sehingga sulit dipahami apa kunci pokok pembicaraan atau juga karena beda bahasa. Oleh karena itu, menjelaskan perkataan orang yang tidak jelas perkataannya merupakan sedekah bagi umat muslim.
- Bersedekah pada Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung bagi kaum muslimin, bulan yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya. Bulan Ramadhan adalah bulan terkumpulnya kebaikan. Di bulan ini kaum muslimin melaksanakan ibadah puasa wajib. Bulan Ramadhan adalah bulan sedekah. Puasa dan sedekah bila dilaksanakan bersama-sama akan menghapus dosa dan menjauhkan diri dari api neraka jahanam. Materi yang disedekahkan pada bulan Ramadhan dapat berupa beras, lauk-pauk, sembako, bisa juga pakaian, sepatu, sarung dan lain sebagainya.
- Bersedekah pada Bulan Muharam
Bulan Muharam adalah bulan santunan atau bulan berderma. Pada bulan Muharam, kaum muslimin banyak mengadakan pengajian, baik di mushalla, masjid, balai desa, kelurahan dan di sekolah-sekolah yang berbasis agama. Setelah selesai pengajian, mereka mengadakan santunan kepada anak-anak yatim, fakir miskin, para lansia dan janda.
4.2.Syarat Diterimanya Sedekah 
Ada lima syarat supaya sedekah berkenan kepada Allah:
- Bertujuan untuk mencari ridha Allah
- Dilakukan secara sembunyi-sembunyi
- Sedekah hendaknya diambilkan dari harta yang baik dan halal
- Sedekah itu hendaknya diberikan dengan wajah yang ramah, gembira dan tidak   terpaksa
- Pendistribusian sedekah hendaknya harus tepat sasaran
4.3. Pahala Orang yang Bersedekah 
Ada empat pengelompokan sedekah berdasarkan pahala:
- Sedekah yang berpahala sepuluh adalah sedekah yang diberikan kepada fakir    miskin
- Sedekah yang berpahala tujuh puluh adalah sedekah yang diberikan kepada   sanak kerabat
- Sedekah yang berpahala tujuh ratus adalah sedekah yang diberikan kepada   saudara-saudara (kakak, adik, kerabat dan lain-lain)
- Sedekah yang berpahala tujuh ribu adalah sedekah yang diberikan kepada   orang-orang yang menuntut ilmu.
4.4.Orang-orang yang Berhak Menerima Sedekah
Orang-orang yang berhak menerima sedekah adalah orangtua , kerabat, yatim piatu, tetangga, pengemis, teman akrab, janda, orangtua renta yang membutuhkan pertolongan,orang kafir, orang miskin, amil zakat (orang yang mengurus zakat), mualaf (orang yang baru masuk Islam), hamba (budak), gharim (orang yang mempunyai utang untuk keperluan agama Islam), fi sabillah (para sukarelawan perang) dan musafir.
4.5.Membangkitkan Potensi Umat untuk Bersedekah 
Ada empat dasar untuk membangkitkan potensi umat untuk bersedekah yakni,
- Iman
Untuk menumbuhkan kesadaran umat dalam bersedekah pertama-tama harus ditanamkan iman. Iman dijadikan prasyarat utama di dalam bersedekah agar orang-orang yang bersedekah itu memperoleh ganjaran atau upah sesuai amal mereka. Tanpa iman, usaha atau apa saja yang mereka sedekahkan tidak ada nilainya di sisi Allah. Iman dari seseorang bisa bertumbuh, berkembang dan menurun. Supaya tidak menurun, iman perlu dijaga dengan berbagai penyuluhan, penerangan, pendidikan, media cetak atau elektronik dan sebagainya sesuai dengan kondisi mereka.
- Kemanusiaan
Pada dasarnya, manusia mempunyai sikap kasih sayang kepada sesamanya. Kita sebagai manusia harus cepat tanggap menyalurkan sedekahnya kepada orang yang membutuhkan baik berupa makanan, minuman, alas kaki dan pakaian dan lain sebagainya.
- Jujur
Kejujuran adalah tanda-tanda keimanan dan kesucian jiwa serta pertanda keselamatan bagi diri seseorang. Kejujuran adalah keindahan sifat dan ketinggian moral seseorang. Kejujuran membentu seseorang menjadi cinta kepada Allah, Rasulullah dan cinta kepada hamba-hamba yang mukmin. Dengan mempunyai kejujuran, orang lain juga akan menaruh cinta kepadanya. Oleh karena itu, setiap orang muslim diminta bertakwa kepada Allah dan senantiasa berlaku jujur. Karena kejujuranlah kunci segala kebaikan dan jalan menuju keridhaan Allah untuk masuk surga. Setiap orang diminta untuk menjauhi kebohongan karena kebohongan adalah kunci dari segala kejahatan dan jalan menuju kemurkaan Allah dan menuju neraka.
- Program
Walaupun sedekah dianjurkan dalam agama Islam, namun masih banyak umat muslim yang enggan untuk bersedekah. Hal ini diakibatkan karena lemahnya program. Kalau suatu program berantakan, acak-acakan, kurang profesional, asal-asalan orang juga akan apatis dan tidak mau mendukung program. Jika lembaga ingin menampung sedekah atau infak dari masyarakat, maka dibutuhkan program yang jelas dan jelas pula sasaran yang ingin diraih.

5.HIKMAH SEDEKAH

Ada dua belas hikmah sedekah:
- Mendapat naungan Allah pada hari kiamat
- Sedekah dapat menghilangkan kesulitan
- Sedekah sebagai obat
- Sedekah sebagai pelindung dari api neraka
- Sedekah dapat memadamkan murka Allah dan menjauhkan seseorang dari su’ul   khatimah (kematian yang jelek)
- Sedekah dapat mempererat persaudaraan
- Sedekah dapat menambah umur seseorang
- Sedekah sebagai amal yang mengalir sampai wafat
- Sedekah membuat harta berkah dan bertambah
- Sedekah dapat menghapuskan dosa besar
- Sedekah dapat menghilangkan siksa kubur
- Sedekah dapat menolak bencana

6.KESALAHAN DALAM SEDEKAH 

Ada 100 kesalahan dalam bersedekah. 100 kesalahan itu dapat dikelompokkan menjadi 7 bagian yakni:
- Kekeliruan pada niat (motivasi sedekah)
Kekeliruan dalam niat (motivasi) dalam bersedekah adalah riya, tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat, karena selain Allah, tidak mengharap ridha Allah, keteguhan jiwa, menunda-nunda sedekah, tidak tulus, takut miskin ketika bersedekah, tidak membuat niat sedekah lebih spesifik, tidak berniat untuk kesembuhan ketika sakit, tidak bersedekah pada binatang atau makhluk Allah yang lain, tidak berniat untuk diberi keturunan, tidak berniat untuk memperpanjang umur, terhindar dari mati mengenaskan, menghilangkn sikap sombong dan angkuh, tidak berniat untuk menolak bala dan tidak mensyukuri nikmat pada momen yang tepat.
- Kesalahan dalam cara mendapatkan yang disedekahkan
Kesalahan dalam cara mendapatkan apa yang disedekahkan adalah sebagai berikut: sedekah dengan harta yang tidak halal, memilih yang buruk-buruk, usaha yang tidak halal, benda haram, mengumumkan sedekah melebihi batas, bendanya tidak bermanfaat, benda cacat, benda milik orang lain dan bendanya syubhat (samar kehalalannya).
- Kesalahan dalam cara menyerahkan sedekah
Kesalahan dalam cara menyerahkan sedekah apabila sedekah disertai dengan manna. , membangga-banggakan yang disedekahkan, menceritakan kembali sesuatu yang disedekahkan setelah berselang waktu, disertai adza , menolak sedekah dengan perkataan yang tidak baik, bersedekah dengan tangan kiri, tidak menyalami penerima sedekah, menyerahkan sambil memalingkan muka, mendoakan yang tidak baik kepada penerima, tidak minta didoakan dan mengiming-imingi sedekah.
- Kekeliruan dalam memilih penerima sedekah
Ada beberapa kekeliruan dalam memilih penerima sedekah yakni, tidak memprioritaskan kerabat, tidak memprioritaskan fakir dan miskin, tidak memprioritaskan orang tua, tidak memprioritaskan fakir yang sakit,tidak memprioritaskan fakir yang terancam karena jihad, tidak memilih orang saleh, tidak mendahulukan orang yang berutang, memprioritaskan non-muslim, penerima tidak berterima kasih, penerimanya tidak mendoakan, penerima tidak memanfaatkan sedekah dengan benar, menyedekahkan semua harta, penerimanya menggerutu terhadap sedekah, kekeliruan niat penerima, tidak memprioritaskan yang sedang menuntut ilmu dan fisabilillah dan tidak memprioritaskan janda, pelayan serta orang yang ditawan.
- Kelalaian tidak bersedekah pada waktu-waktu yang afdhal (yang dianjurkan dan lebih utama)
Ada beberapa kelalaian tidak bersedekah pada waktu-waktu yang adfal yakni, tidak bersedekah pada kala sehat, kikir, takut miskin, ingin kaya, bersedekah kala nafas sudah di tenggorokan, tidak bersedekah pada saat aqiqah, tidak bersedekah pada bulan ramadhan, idul fitri dan idul adha, tidak memprioritaskan anak yatim dan tidak bersedekah pada tanggal 9 dan 10 muharram.
- Kelalaian pasca bersedekah
Ada dua kelalaian pasca bersedekah yakni tidak silaturahim setelah bersedekah dan banyakbergunjing.
- Beberapa kelalaian dalam aspek-aspek lain
Selain kesalahan dan kelalaian di atas ada juga kesalahan dan kelalaian dalam aspek-aspek lain yakni, tidak memahami motivasi bersedekah, selingkuh, tidak bersedekah pada saat gerhana matahari, tidak menjamu tamu dengan baik, bersedekah di luar kemampuan, ada juga beberapa tindakan ringan yang bernilai sedekah, setiap sendi manusia berpotensi sedekah, menyia-nyiakan sedekah kepada tamu, menunda tempo pembayaran utang pada orang yang kesulitan dan bersedekah atas nama orang yang meninggal.

7.KESIMPULAN
Harta adalah milik Allah dan manusia hanya diberi kuasa untuk mengatur, memanfaatkan dan menyalurkan secara sebaik-baiknya. Umat muslim melalui para pemimpinnya mengajarkan kepada para pemeluknya untuk berbuat kebaikan kepada sesamanya, dalam bentuk pengorbanan harta beda, berderma dan bersedekah kepada siapa pun. Islam selalu menganjurkan kepada pemeluknya untuk beramal sedekah, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun secara tersembunyi.
Sedekah merupakan ibadah sosial karena berkaitan dengan orang lain. Oleh karena itu seorang muslim harus tahu bagaimana cara-cara memberikan sedekah yang benar yakni mencari ridha Allah tanpa mengharapkan balasan apa pun dari si penerima. Di samping itu, harus dihindari juga cara bersedekah yang salah, seperti dengan cara kasar atau tidak sopan yang membuat penerima tersinggung, dengan rasa pamer supaya dikira dermawan atau supaya tenar. Amalan-amalan yang dianggap sedekah adalah memberi makan, memberi minum, memberi pinjaman, menyumbang ke masjid, menunjukkan jalan orang yang sesat, menjelaskan perkataan yang tidak jelas, senyum dan lain sebagainya. Motovasi orang bersedekah haruslah berdasar pada iman. Dengan demikian orang-orang yang bersedekah akan mendapat harta yang bertambah, mendapat naungan Allah pada hari kiamat, terhindar dari bencana.

8.PENUTUP
Sedekah merupakan suatu tanda cinta kepada Allah yang kita salurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedekah akan membawa rahmat berlimpah kalau dilakukan dengan iman yang teguh dan dengan cara yang benar sebagaimana diridohi oleh Allah. Dengan bersedekah harta dimanfaatkan dengan baik. Jangan pernah menunda untuk bersedekah. Bersedekahlah supaya kita berkenan kepada Allah dan juga kepada sesama manusia.


















                                                                        









                                                           Daftar Pustaka

Adz Dzahabi, Syamsuddin. 75 Dosa Besar. Surabaya: Media Idaman Press, 1996.
Akhmad Sangid, H. Dahsyatnya Sedekah: Kunci Sukses Hidup Kaya dan Berkah. Jakarta: Qultummedia, 2008.
Al Ghazali, Imam. Ringkasan Ihya Ulumiddin. Surabaya: Gitamedia Press, 2003.
Dalimunthe,Reza Pahlevi. 100 Kesalahan dalam Sedekah: Sedekah yang Tepat, Pahala pun Berlipat. Jakarta: Qultummedia, 2010.


Tidak ada komentar:

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Isl...