Senin, 25 Juli 2016

Rangkuman Trinitas

Dalam Kitab Suci baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak ada memuat ajaran tentang Allah Tritunggal secara eksplisit. Ajaran tentang Trinitas tidak berasal dari sumber-sumber bukan kristiani. Dalam mengembangkan ajaran tentang Allah Tritunggal, Gereja mempergunakan pola pemikiran tertentu yang telah disediakan dalam lingkungan filosofis dan religius supaya dengan bantuan konsep-konsep itu Gereja dapat memberikan ekspressi intelektual yang lebih jelas kepada imannya sendiri. Konsep tentang Allah Tritunggal tidak bisa dilepaskan dari karya keselamatan, justru dalam karya keselamatan itulah nyata Allah Tritunggal. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam Kristus dan kasih Allah diarahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita. Allah bertindak dalam Kristus dan oleh Roh Kudus. Karya Kristus dan karya Roh Kudus merupakan karya Allah. Gereja perdana yakin bahwa dalam diri Kristus dan dalam Roh Kudus, karya keselamatan Allah terlaksana sebagaimana juga telah dirumuskan dalam Efesus 1:13-14.

Dari Efesus 1:13-14 jelaslah bahwa yang melakukan karya keselamatan adalah Allah yang di sini disebut Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Karya keselamatan itu secara konkret-historis terlaksana dalam Kristus. Kristus itu jalan keselamatan Allah menurut rencana dari semula. Tetapi dengan karya Kristus saja, karya Allah belum lengkap. Karya itu diteruskan oleh Roh Kudus yang merupakan jaminan kepenuhan penebusan pada akhir zaman. Jelas sekali bahwa ajaran mengenai Allah Tritunggal bukanlah suatu teori yang diwahyukan secara lengkap oleh Yesus atau para rasul, melainkan rangkuman karya Allah yang dilaksanakan dalam Kristus dan Roh Kudus. Lalu kelihatan juga bagaimana hubungan Kristus dan Roh Kudus dengan Allah yang mengutus dan melaksanakan karya keselamatan-Nya. Ajaran mengenai Allah Tritunggal  mau mengungkapkan iman akan kasih Allah. Dalam Kristus dan dalam Roh-Nya, Allah sungguh memberi diri kepada manusia.


Allah Tritunggal merupakan suatu dogma dalam Gereja yang banyak mengalami pertentangan baik pro maupun kontra dari orang-orang tertentu. Seluruh persoalan mengenai Allah Tritunggal sebenarnya meyangkut perumusan bukan soal kata-kata saja sebab kata-kata dipilih untuk mengungkapkan dan merumuskan pandangan dan keyakinan tertentu. Keyakinan itu menyangkut Allah dan pewahyuan-Nya. Dogma mengenai Allah Tritunggal sebenarnya sangat sulit untuk dirumuskan tetapi Gereja tetap berpegang teguh pada dogma ini karena ini merupakan rangkuman seluruh karya keselamatan Allah. Isi dogma ini bukan teori, melainkan praktek kehidupan. Isinya tidak pertama-tama mengenai hidup Allah dalam diri-Nya sendiri, melainkan mengenai karya keselamatan Allah bagi manusia. Pribadi Bapa, Putera dan Roh Kudus menggambarkan suatu relasi cinta dan inilah yang diwahyukan kepada manusia. Wahyu bukan pertama-tama pembagian ilmu, melainkan pemberian hidup. Manusia dianugerahi mengambil bagian dalam hidup Allah sendiri, yakni dalam cinta Bapa dan Putera dalam Roh Kudus.

1 komentar:

Denis Desmanto mengatakan...

Ulangan 6 : 4 yang diucapkan oleh Yeshua/ישוע/ Yesus dalam Injil Markus 12 : 29 dalam bahasa Ibrani

Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. "

Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. "

🕎✡️🐟ש🕊️📖🗺️

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Isl...