Dalam Kitab Suci
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak ada memuat ajaran tentang
Allah Tritunggal secara eksplisit. Ajaran tentang Trinitas tidak berasal dari
sumber-sumber bukan kristiani. Dalam mengembangkan ajaran tentang Allah
Tritunggal, Gereja mempergunakan pola pemikiran tertentu yang telah disediakan
dalam lingkungan filosofis dan religius supaya dengan bantuan konsep-konsep itu
Gereja dapat memberikan ekspressi intelektual yang lebih jelas kepada imannya
sendiri. Konsep tentang Allah Tritunggal tidak bisa dilepaskan dari karya
keselamatan, justru dalam karya keselamatan itulah nyata Allah Tritunggal.
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam Kristus dan kasih Allah diarahkan
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita. Allah bertindak
dalam Kristus dan oleh Roh Kudus. Karya Kristus dan karya Roh Kudus merupakan
karya Allah. Gereja perdana yakin bahwa dalam diri Kristus dan dalam Roh Kudus,
karya keselamatan Allah terlaksana sebagaimana juga telah dirumuskan dalam
Efesus 1:13-14.
Dari Efesus
1:13-14 jelaslah bahwa yang melakukan karya keselamatan adalah Allah yang di
sini disebut Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Karya keselamatan itu secara
konkret-historis terlaksana dalam Kristus. Kristus itu jalan keselamatan Allah
menurut rencana dari semula. Tetapi dengan karya Kristus saja, karya Allah
belum lengkap. Karya itu diteruskan oleh Roh Kudus yang merupakan jaminan
kepenuhan penebusan pada akhir zaman. Jelas sekali bahwa ajaran mengenai Allah
Tritunggal bukanlah suatu teori yang diwahyukan secara lengkap oleh Yesus atau
para rasul, melainkan rangkuman karya Allah yang dilaksanakan dalam Kristus dan
Roh Kudus. Lalu kelihatan juga bagaimana hubungan Kristus dan Roh Kudus dengan
Allah yang mengutus dan melaksanakan karya keselamatan-Nya. Ajaran mengenai
Allah Tritunggal mau mengungkapkan iman
akan kasih Allah. Dalam Kristus dan dalam Roh-Nya, Allah sungguh memberi diri
kepada manusia.
Allah Tritunggal merupakan
suatu dogma dalam Gereja yang banyak mengalami pertentangan baik pro maupun
kontra dari orang-orang tertentu. Seluruh persoalan mengenai Allah Tritunggal
sebenarnya meyangkut perumusan bukan soal kata-kata saja sebab kata-kata
dipilih untuk mengungkapkan dan merumuskan pandangan dan keyakinan tertentu.
Keyakinan itu menyangkut Allah dan pewahyuan-Nya. Dogma mengenai Allah
Tritunggal sebenarnya sangat sulit untuk dirumuskan tetapi Gereja tetap
berpegang teguh pada dogma ini karena ini merupakan rangkuman seluruh karya
keselamatan Allah. Isi dogma ini bukan teori, melainkan praktek kehidupan.
Isinya tidak pertama-tama mengenai hidup Allah dalam diri-Nya sendiri,
melainkan mengenai karya keselamatan Allah bagi manusia. Pribadi Bapa, Putera
dan Roh Kudus menggambarkan suatu relasi cinta dan inilah yang diwahyukan
kepada manusia. Wahyu bukan pertama-tama pembagian ilmu, melainkan pemberian
hidup. Manusia dianugerahi mengambil bagian dalam hidup Allah sendiri, yakni
dalam cinta Bapa dan Putera dalam Roh Kudus.
1 komentar:
Ulangan 6 : 4 yang diucapkan oleh Yeshua/ישוע/ Yesus dalam Injil Markus 12 : 29 dalam bahasa Ibrani
Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. "
🕎✡️🐟ש🕊️📖🗺️
Posting Komentar