Ternak ketiga yang
sangat kerap disebut dalam Alktab (PL) ialah lembu atau sapi (kurang lebih 500
kali). Bahasa Ibrani mempunyai 9 kata untuk lembu buat membedakan jenis
kelaminnya, induk dari anaknya, umr serta fungsinya. Di samping itu, masih ada nama
umum (baqar) untuk jenis binatang ini. Hal ini benar-benar menyulitkan kita
yang tidak memiliki pembedaan semacam itu.
Lembu memainkan peranan yang sangat besar dalam
perkembangan pertanian dan kebudayaan manusia. Ams 14:4 mengatakannya sebagai
berikut: Kalau tidak ada lembu, juga
tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
Lembu termasuk
binatang yang kuat dan dapat merubuhkan mazbah Baal sebagaimana yang dilakukan
Gideon dengan lembu jantan berumur tujuh tahun kepunyaan ayahnya (Hak 6:25).
Bentuk tubuhnya indah (Kej 41:2) atau menurut Hosea tengkuknya indah atau elok
(Hos 10:11). Untuk membajak tanah digunakan paling kurang sepasang lembu. Elisa
termasuk seorang petani yang kaya karena membajak dengan dua belas pasang lembu
(1Raj 19:19-21). Lembu mungkin digunakan pula untuk mengirik gandum (Hos
10:11).
Lembu termasuk budaya yang disayangi karena air susu dan
dagingnya. Lembu adalah ternak yang mahal. Tamu-tamu yang agung dijamu dengan
daging anak lembu yang tambun dan empuk (Kej 18:7; 1Sam 28:24; Mat 22:1-14).
Anak yang hilang dalam perumpamaan Yesus itu diperlakukan bapanya secara sangat
istimewa karena untuk menyambut kembalinya ke rumah disembelih anak lembu yang
gemuk itu (Luk 15:23). Tentu saja hanya orang kaya yang bisa mengadakan
perjamuan semacam itu (bdk. Am 6:4). Pemimpin-pemimpin agama Yahudi di zaman
Yesus sangat taat pada peraturan-peraturan hari Sabat, tetapi kalau lembu
mereka terperosok ke dalam sumur, soalnya menjadi lain (Luk 14:5). Pencuri
lembu harus membayar lima kali lipat dari jumlah yang dicurinya, sedang pencuri
domba empat kali lipat (Kel 21:37/22:1).
Lembu termasuk binatang kurban pula dan tentu saja hanya
orang yang mampu saja yang dapat menyediakannya. Hana, ibu Samuel, termasuk
orang-orang yang demikian (1Sam 1:23b-28).
Mengapa ada patung untuk menghormati anak lembu jantan
(bdk. Kel 32; 1Raj 12:28, 32)? Ada kemungkinan karena lembu (di sini anak lembu
jantan) dalam suatu kebudayaan aggraris dijadikan lambang dari dewa yang
memberi kesuburan. Masih ada penafsiran lain. Anak lembu jantan atau lebih
tepat banteng (lembu hutan atau liar) dengan tanduknya yang kuat adalah lambang
dewa perang. Bagi orang Israel, Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari
Mesir adalah seperti tanduk kekuatan lembu hutan (Bil 23:23=24:8). Anak lembu
jantan itu adalah lambang dari Allah perang. Tentu saja apa yang dilakukan
Israel di zaman Yerobeam I (930-910 SM) ini adalah suatu dosa yang mengerikan
meskipun patung itu dilihat hanya sebagai tumpuan kaki Allah atau sebagai pengganti
ibadat di Yerusalem. Mengapa? Karena mereka dilarang menggambarkan Allah dalam
bentuk atau rupa apa pun (Bdk. Kel 20:4-6). Nabi Hosea pada pertengahan abad ke
8 SM telah mengecamnya dengan keras (Hos 13:2).
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar