Minggu, 30 Oktober 2016

Negeri yang Berlimpah-limpah Susu dan Madu



Ungkapan yang cukup kerap digunakan untuk menyebut tanah perjanjian yakni “negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu” (Kel 3:8,17; 13:5; 33:3; Im 20:24; Bil 13:27; 14:8; 16:13,14; Ul 6:3; 11:9; 26:9,15; 27:3; 31:20; Yos 5:6; Yer 11:5; 32:22; Yeh 20:6,15; Sir 46:8). Dapat dilihat bahwa ungkapan ini terdapat paling banyak dalam Pentateukh. Lalu dari mana asalnya ungkapan ini?
            Kemungkinan besar dari orang Kanaan dan mau mengatakan bahwa tanah itu baik dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia. Susu termasuk salah satu dari kesepuluh kebutuhan pokok manusia (Sir 39:26) dan Palestina menghasilkan banyak susu karena kaya akan kambing domba dan lembu. Susu adalah lambang kekayaan. Pengarang kitab Ayub menggambarkan kemakmran orang fasik dengan mengatakan bahwa “pinggangya gemuk oleh susu” (Ayb 21:24a). Yes 60:16 mengatakan bahwa pada suatu waktu di zaman yang akan datang Israel “akan mengisap susu bangsa-bangsa dan meminum susu kerajaan-kerajaan”. Demikian pula Yes 55:1 menyebut susu sebagai salah satu kebutuhan yang dapat diambil tanpa bayar. Susu termasuk pula salah satu istilah dalam bahasa cinta (Kid 4:11; 5:1).   
Karena warnanya yang putih susu adalah lambang keindahan dan kesemarakan khususnya apabila dilawankan dengan warna merah atau hitam. Israel yang meratapi keadaannya setelah penghancuran oleh kekuasaan Babel pada tahun 586 SM berkata: “Dahulu anak-anak mudanya lebih bersih dari salju dan lebih putih dari susu, tubuh mereka lebih merah dari pada merjan, seperti batu nilam rupa mereka. Sekarang rupa mereka lebih hitam dari gelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya, mengering seperti kayu (Rat 4:7-8). Demikian pula si jelita memuji ketampanan kekasihnya dalam Kidung Agung dan berkata: “Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk dalam kolam yang penuh (Kid 5:12).
            Madu dihasilkan terutama dari pohon korma serta ara dan Palestina kaya akan kedua pohon itu. Tanah Perjanjian dengan demikian adalah suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Pernyataan ini dapat diterima meskipun ungkapan ini bernada pujian kepada Tuhan sang pemilik tanah itu seperti halnya gambaran tentang tanah perjanjian memang semuanya bernada demikian (bdk. Ul 11:9-15; 33:26-29; Mzm 65:10-14).

Disadur dari Alkitab dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)

2 komentar:

Siti Syarofa mengatakan...

Muĥammad:15 - (Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?

Unknown mengatakan...

ya....

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Isl...