Elang atau dalam bahasa
Ibraninya disebut nesyer. Kata ini diterjemahkan oleh LAI dengan rajawali,
elang dan burung bangkai. Akan tetapi, kata “burung bangkai” tidak terdapat
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Badudu-Zain. Menurut O.Keel nesyer lebih
baik diterjemahkan dengan elang karena yang dikenal di Palestina dan dunia
sekitarnya pada waktu itu rupanya hanya elang yang berkepala gundul. Hal ini
terbukti dari peninggalan-peninggalan yang berupa pahatan. Akan tetapi, dalam
Alkitab pada umumnya nesyer adalah pemakan bangkai. Karena tidak ada sebutan
yang tepat dalam Bahasa Indonesia, maka mungkin lebih baik nesyer diterjemahkan
dengan nasar yang diambil dari bahasa Arab yang serumpun dengan bahasa Ibrani ,
ada bermacam-macam elang! Im 11:13-14,18 menyebut beberapa macam elang yang
dikenal waktu itu yakni “burung rajawali” (nasar), janggut, elang laut, elang
merah, elang hitam menurut jenisnya, burung ering.
Elang dalam segala jenisnya termasuk burung pemangsa yang
perkasa. Elang yang dikenal di Palestina termasuk jenis burung besar;
panjangnya bisa mencapai 1 m dan lebar rentangan sayapnya 2,4 m. Habitatnya
ialah gunung batu yang tinggi (Ayb 39:28/32; Yes 49:16). Karena kekuatan
sayapnya elang bisa terbang tinggi di udara dan sangat cepat dalam menyambar
mangsanya (Hab 1:8; Ayb 9:26; 39:29/32; 2Sam 1:23). Penglihatannya sangat
tajam, 6 kali lebih tajam dari penglihatan manusia biasa. Jalannya di udara
mengagumkan (Ams 30:9). Biasanya burung nasar menyerbu makanannya beramai-ramai.
Tidaklah mengherankan bahwa burung pemangsa ini menjadi lambang
kekuasaan-kekuasaan adi daya waktu itu (Hos 8:1; Yer 4:3; 49:7-22; Hab 1:5-11).
Nesyer pada Yeh 17:1-10 adalah seekor elang rajawali.
Karena elang bisa terbang berjam-jam di udara tanpa kenal
lelah, maka burung ini menjadi lambang semangat muda yang tak kenal lelah (Mzm
103:5; Yes 40:31). Sayap elang yang besar menjadi lambang perlindungan Tuhan
yang penuh kuat kuasa dalam perjalanan Israel melalui padang gurun menuju tanah
perjanjian (Kel 19:4; Ul 32:11). Tuhan adalah elang yang bersemayam di atas
puncak gunung Sinai.
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar