Saudara-saudari
terkasih, hari ini Yesus mengajak kita agar hidup keagamaan kita jauh lebih
benar dari hidup keagamaan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mengapa
demikian? Orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat dalam menjalankan hidup
keagaamaan terlalu terpaku pada hukum dan peraturan. Mereka sangat taat kepada
hukum secara hurufiah tanpa melihat isi dan tujun dari hukum hukum tersebut.
Saudara-saudari terkasih, Yesus
tidak mau kita para pengikut-Nya berbuat seperti yang dilakukan oleh
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam menjalankan hidup keagamaan. Ia
meminta kita supaya lebih benar dari apa
yang mereka lakukan. Apa yang dikehendaki Yesus? Yesus tidak meniadakan hukum
dan peraturan Taurat tetapi menggenapinya. Peraturan dan hukum pada dirinya
adalah baik, tetapi orang sering membuat peraturan dan hukum menjadi beban bagi
sesama, sehingga sesama tidak memperoleh kedamaian dan kasih. Menurut Yesus,
wujud dari hukum dan peraturan adalah kedamaian dan kasih. Yesus meminta kita
supaya menjalankan hidup keagamaan dengan berdamai dengan sesama dan Tuhan
serta menjalankan praktek kasih baik kepada diri sendiri, sesama dan Tuhan.
Yesus tidak
menghendaki persembahan yang besar dari kita melainkan hidup yang
penuh damai, kasih dan pertobatan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan
nabi Yehezkiel dalam bacaan pertama. Setiap orang yang berbalik dari
kejahatannya akan memperoleh hidp, tetapi setiap orang benar yang berbalik dari
kebenaran akan mati. Tuhan mengharapkan pertobatan dan kesetiaan dari kita.
Kita adalah orang-orang berdosa yang dipanggil untuk bertobat, berdamai dan
melakukan kasih, sementara orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menganggap diri
benar dan sering berbalik dari kebenaran itu yang membuat sesama menjadi
terkungkung dan terbebani dalam melaksanakan hukum. Kita harus lebih benar dari
mereka agar kita memperoleh Kerajaan Surga kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar