Kamis, 20 Oktober 2016

Ibadat Tuguran

Lagu Pembukaan: MB No. 506.
Tanda Salib
P: Saudara-saudari marilah kita awali tuguran malam ini dengan membuat tanda kemenangan Yesus Kristus Tuhan kita. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
P: Saudara dan saudari yang terkasih, malam ini kita berkumpul bersama di tempat ini untuk berjaga bersama Yesus. Malam ini, Yesus dan para murid berjaga di taman Getsemane. Ia sadar bahwa kehendak Bapa akan tergenapi dalam diri-Nya melalui penderitaan dan wafat di salib untuk menebus dosa manusia. Ia merasa sendirian, tetapi Ia tidak menyerah. Ia mengajak para murid-Nya untuk tetap berjaga supaya mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan. Ia taat kepada kehendak Bapa dengan berkata: “ Bapa, biarlah kehendak-Mu yang terjadi bukan kehendak-Ku”. Saudara-saudari yang terkasih, Marilah kita sejenak memasukkan diri kita ke dalam peristiwa Getsemane, ikut berjaga bersama Yesus sebelum Ia ditangkap, diadili , disiksa dan disalibkan. (Hening Sejenak)
Doa Pembukaan
P: Marilah Berdoa
Syukur bagi-Mu ya Bapa atas teladan ketaatan dan kesetiaan yang telah diajarkan oleh Anak-Mu, Yesus Kristus Tuhan kami. Bantulah kami supaya kami mampu meniru dan menghidupi teladan hidup-Nya. Semoga kami semua menjadi anak-anak-Mu yang taat dan setia dan yang selalu berkata” biarlah kehendak-Mu yang terjadi “. Inilah doa yang kami sampaikan kepada-Mu ya Bapa dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U: Amin 

Bacaan dari Mrk 15: 32-42
Renungan Singkat
Saudara dan saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan Yesus, berjaga bersama Dia. Di Getsemane, Yesus berulangkali berdoa kepada Bapa-Nya karena Ia merasa sedih, gelisah, takut dan bahkan diliputi rasa duka cita yang mendalam. Malam ini Yesus mengambil keputusan yang tersulit dalam tugas Perutusan-Nya. Karena ketaatan-Nya kepada Bapa, Ia mengiakan rencana Bapa. Ia merendahkan diri-Nya di hadapan Bapa dengan berkata: “Bapa, biarlah kehendak-Mu yang terjadi, bukan kehendak-Ku”.
Saudara-saudari terkasih, dalam pergumulan-Nya di Getsemane, Yesus meminta para murid-Nya untuk selalu berjaga dan berdoa bersama Dia. Akan tetapi para murid tidak sanggup berjaga bersama Dia. Mereka malah ketiduran. Tiga kali Yesus berdoa, tiga kali pula para murid-Nya ketiduran. Yesus menegur para murid dengan berkata: “Tidak sanggupkah kamu berjaga barang satu jam? Berdoa dan berjagalah supaya kamu tidak jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang kuat, tetapi daging lemah dan penurut.”
Saudara-saudari terkasih, pada malam ini juga Yesus mengajak kita untuk berjaga dan berdoa bersama Dia. Sanggupkah kita berdoa dan berjaga bersama Dia? maukah kita menemani Yesus dalam kegelisahan hati-Nya? (Hening sejenak)
Saudara-saudari yang terkasih, malam ini Yesus memberikan teladan hidup yang sangat berarti bagi kita masing-masing. Mulai Dia lahir sampai mati, Ia memasrahkan hidup-Nya kepada kehendak Bapa. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memasrahkan semua perjalanan dan pergumulan hidup kita kepada kehendak Bapa? Atau malah kita bertindak sendiri? Sudahkah kita berjaga dan waspada terhadap daya tarik dosa yang begitu memikat? Atau malah kita tertidur, terlelap, terhanyut di dalam dosa? Roh memang kuat tetapi daging lemah. Roh tidak pernah menawarkan jalan-jalan yang gampang dalam perjalanan hidup kita. Dunia ini penuh dengan dosa, kejahatan, ketidakadilan dan lain sebagainya, tetapi yakinlah, Roh akan tetap setia mendampingi kita. Apakah kita mau mendengarkan bisikan Roh dalam perjuangan dan pergumulan hidup kita selama ini? Kedagingan akan menawarkan jalan-jalan hidup yang nikmat, singkat, tetapi membinasakan.
Saudara-saudari yang terkasih, mari senantiasa berdoa dan berjaga, supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan dan menjatuhkan diri dalam dosa. Karena dosa kitalah Yesus harus menderita dan bahkan sampai mati di salib. Berdoa dan berjagalah. Mari membuka hati. Dengarlah bisikan-bisikan Roh, supaya kita kelak memperoleh kehidupan yang kekal dan bukan kebinasaan. Amin. (Hening yang panjang)
Doa silih kepada hati Yesus yang Mahakudus
P: Yesus yang penuh kasih, Engkau begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa kami sering mengabaikan kasih-Mu. Maka kami akan melakukan silih atas segala kelalaian dalam hidup kami yang amat melukai hati-Mu.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: Kami mohon ampun atas dosa-dosa yang sangat memalukan. Kami akan melakukan silih bagi mereka yang tegar hati dalam  ketidakpercayaan, bagi mereka yang meninggalkan Terang, dan bagi yang tersesatt seperti domba tanpa gembala, dan juga bagi mereka yang mengingkari janji baptisnya dan yang menghindari beban ringan perintah-Mu.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: kami akan melakukan silih atas segala dosa masyarakat kami, atas nafsu liar dan rendah, atas kecurangan umat-Mu, atas sikap tidak peduli dan sumpah serapah, atas sikap melawan gereja-Mu, atas sikap tidak hormat dan penghinaan terhadap kasih-Mu dalam Sakramen mahakudus, dan atas pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum-Mu.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: Itulah dosa-dosa yang menyebabkan Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut ambil bagian dalam penebusan-Mu dengan membawa ke altar kurban hidup yang Kaulaksanakan di salib. Kami juga ingin ikut serta dalam penderitaan Santa Perawan Maria, para kudus dan seluruh Gereja-Mu.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: Karena rahmat-Mu kami akan melakukan silih dosa-dosa kami, dan juga atas dosa-dosa orang lain. Kami akan melakukan silih dengan menjadi orang yang teguh iman, dengan hidup suci, dan dengan setia kepada hukum Injil, yang hukum utamanya adalah kasih.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: Kami juga berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak menghina Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.
U: Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P: Yesus Tuhan, terimalah ungkapan cinta kasih kami ni bersama dengan doa-doa Santa Perawan Maria, yang berdiri di dekat salib-Mu, yang menjadi teladan dalam berbuat silih. Jagailah kami agar setia sampai mati. Bimbinglah kami agar setia kepada-Mu dan tuntunlah kami agar dapat masuk ke tanah terjanji di surga, tempat Engkau bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan meraja sepanjang masa.
U: Amin.

P: Marilah kita satukan semua doa dan permohonan kita dengan mengucapkan doa yang telah diajarkan oleh Kristus kepada Kita:
Doa Bapa kami
Doa Penutup
P: Marilah berdoa.
Syukur kami haturkan kepada-Mu Yesus, karena Engkau telah memperkenankan kami untuk berjaga dan siap sedia. Semoga kami semakin berani berjaga dan siap sedia bagi sesama kami terlebih mereka yang sakit, kecil dan lemah. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita dalam hidup kita masing-masing mampu memancarkan kasih Yesus kepada sesama. Dan semoga juga kita mampu berjaga dan senantiasa berdoa serta menyerahkan segala pergumulan hidup kita ke dalam penyelenggaraan Ilahi.
U: Amin.
Lagu Penutup: MB. No: 516.


Tidak ada komentar:

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Isl...