Lagu Pembukaan: MB No. 506.
Tanda Salib
P:
Saudara-saudari marilah kita awali tuguran malam ini dengan membuat tanda
kemenangan Yesus Kristus Tuhan
kita. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
U:
Amin.
P:
Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U:
Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
P:
Saudara dan saudari yang terkasih, malam ini kita berkumpul bersama di tempat
ini untuk berjaga bersama Yesus. Malam ini, Yesus dan para murid berjaga di
taman Getsemane. Ia sadar bahwa kehendak Bapa akan tergenapi dalam diri-Nya
melalui penderitaan dan wafat di salib untuk menebus dosa manusia. Ia merasa
sendirian, tetapi Ia tidak menyerah. Ia mengajak para murid-Nya untuk tetap
berjaga supaya mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan. Ia taat kepada kehendak
Bapa dengan berkata: “ Bapa, biarlah kehendak-Mu yang terjadi bukan
kehendak-Ku”. Saudara-saudari yang terkasih, Marilah kita sejenak memasukkan
diri kita ke dalam peristiwa Getsemane, ikut berjaga bersama Yesus sebelum Ia
ditangkap, diadili , disiksa dan disalibkan. (Hening Sejenak)
Doa Pembukaan
P:
Marilah Berdoa
Syukur
bagi-Mu ya Bapa atas teladan ketaatan dan kesetiaan yang telah diajarkan oleh
Anak-Mu, Yesus Kristus Tuhan kami. Bantulah kami supaya kami mampu meniru dan
menghidupi teladan hidup-Nya. Semoga kami semua menjadi anak-anak-Mu yang taat
dan setia dan yang selalu berkata” biarlah kehendak-Mu yang terjadi “. Inilah
doa yang kami sampaikan kepada-Mu ya Bapa dengan pengantaraan Kristus Tuhan
kami.
U:
Amin
Bacaan dari Mrk 15: 32-42
Renungan Singkat
Saudara
dan saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan Yesus, berjaga
bersama Dia. Di Getsemane, Yesus berulangkali berdoa kepada Bapa-Nya karena Ia
merasa sedih, gelisah, takut dan bahkan diliputi rasa duka cita yang mendalam.
Malam ini Yesus mengambil keputusan yang tersulit dalam tugas Perutusan-Nya.
Karena ketaatan-Nya kepada Bapa, Ia mengiakan rencana Bapa. Ia merendahkan
diri-Nya di hadapan Bapa dengan berkata: “Bapa, biarlah kehendak-Mu yang
terjadi, bukan kehendak-Ku”.
Saudara-saudari
terkasih, dalam pergumulan-Nya di Getsemane, Yesus meminta para murid-Nya untuk
selalu berjaga dan berdoa bersama Dia. Akan tetapi para murid tidak sanggup
berjaga bersama Dia. Mereka malah ketiduran. Tiga kali Yesus berdoa, tiga kali
pula para murid-Nya ketiduran. Yesus menegur para murid dengan berkata: “Tidak
sanggupkah kamu berjaga barang satu jam? Berdoa dan berjagalah supaya kamu
tidak jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang kuat, tetapi daging lemah dan
penurut.”
Saudara-saudari
terkasih, pada malam ini juga Yesus mengajak kita untuk berjaga dan berdoa
bersama Dia. Sanggupkah kita berdoa dan berjaga bersama Dia? maukah kita
menemani Yesus dalam kegelisahan hati-Nya? (Hening sejenak)
Saudara-saudari
yang terkasih, malam ini Yesus memberikan teladan hidup yang sangat berarti
bagi kita masing-masing. Mulai Dia lahir sampai mati, Ia memasrahkan hidup-Nya
kepada kehendak Bapa. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memasrahkan semua
perjalanan dan pergumulan hidup kita kepada kehendak Bapa? Atau malah kita
bertindak sendiri? Sudahkah kita berjaga dan waspada terhadap daya tarik dosa
yang begitu memikat? Atau malah kita tertidur, terlelap, terhanyut di dalam
dosa? Roh memang kuat tetapi daging lemah. Roh tidak pernah menawarkan
jalan-jalan yang gampang dalam perjalanan hidup kita. Dunia ini penuh dengan
dosa, kejahatan, ketidakadilan dan lain sebagainya, tetapi yakinlah, Roh akan
tetap setia mendampingi kita. Apakah kita mau mendengarkan bisikan Roh dalam
perjuangan dan pergumulan hidup kita selama ini? Kedagingan akan menawarkan
jalan-jalan hidup yang nikmat, singkat, tetapi membinasakan.
Saudara-saudari
yang terkasih, mari senantiasa berdoa dan berjaga, supaya kita tidak jatuh
dalam pencobaan dan menjatuhkan diri dalam dosa. Karena dosa kitalah Yesus
harus menderita dan bahkan sampai mati di salib. Berdoa dan berjagalah. Mari
membuka hati. Dengarlah bisikan-bisikan Roh, supaya kita kelak memperoleh
kehidupan yang kekal dan bukan kebinasaan. Amin. (Hening yang panjang)
Doa silih kepada hati Yesus yang Mahakudus
P:
Yesus yang penuh kasih, Engkau begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa kami
sering mengabaikan kasih-Mu. Maka kami akan melakukan silih atas segala
kelalaian dalam hidup kami yang amat melukai hati-Mu.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
Kami mohon ampun atas dosa-dosa yang sangat memalukan. Kami akan melakukan
silih bagi mereka yang tegar hati dalam
ketidakpercayaan, bagi mereka yang meninggalkan Terang, dan bagi yang
tersesatt seperti domba tanpa gembala, dan juga bagi mereka yang mengingkari
janji baptisnya dan yang menghindari beban ringan perintah-Mu.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
kami akan melakukan silih atas segala dosa masyarakat kami, atas nafsu liar dan
rendah, atas kecurangan umat-Mu, atas sikap tidak peduli dan sumpah serapah,
atas sikap melawan gereja-Mu, atas sikap tidak hormat dan penghinaan terhadap
kasih-Mu dalam Sakramen mahakudus, dan atas pelanggaran-pelanggaran terhadap
hukum-Mu.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
Itulah dosa-dosa yang menyebabkan Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut ambil
bagian dalam penebusan-Mu dengan membawa ke altar kurban hidup yang
Kaulaksanakan di salib. Kami juga ingin ikut serta dalam penderitaan Santa
Perawan Maria, para kudus dan seluruh Gereja-Mu.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
Karena rahmat-Mu kami akan melakukan silih dosa-dosa kami, dan juga atas
dosa-dosa orang lain. Kami akan melakukan silih dengan menjadi orang yang teguh
iman, dengan hidup suci, dan dengan setia kepada hukum Injil, yang hukum
utamanya adalah kasih.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
Kami juga berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak menghina
Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.
U:
Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P:
Yesus Tuhan, terimalah ungkapan cinta kasih kami ni bersama dengan doa-doa
Santa Perawan Maria, yang berdiri di dekat salib-Mu, yang menjadi teladan dalam
berbuat silih. Jagailah kami agar setia sampai mati. Bimbinglah kami agar setia
kepada-Mu dan tuntunlah kami agar dapat masuk ke tanah terjanji di surga,
tempat Engkau bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan meraja sepanjang masa.
U:
Amin.
P:
Marilah kita satukan semua doa dan permohonan kita dengan mengucapkan doa yang
telah diajarkan oleh Kristus kepada Kita:
Doa Bapa kami
Doa Penutup
P:
Marilah berdoa.
Syukur
kami haturkan kepada-Mu Yesus, karena Engkau telah memperkenankan kami untuk
berjaga dan siap sedia. Semoga kami semakin berani berjaga dan siap sedia bagi
sesama kami terlebih mereka yang sakit, kecil dan lemah. Terpujilah Engkau kini
dan sepanjang segala masa.
U:
Amin.
P:
Tuhan beserta kita
U:
Sekarang dan selama-lamanya.
P:
Semoga kita dalam hidup kita masing-masing mampu memancarkan kasih Yesus kepada
sesama. Dan semoga juga kita mampu berjaga dan senantiasa berdoa serta
menyerahkan segala pergumulan hidup kita ke dalam penyelenggaraan Ilahi.
U:
Amin.
Lagu Penutup: MB. No: 516.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar