Keledai termasuk hewan
piaran yang utama pula dan cukup kerap disebut bersama dengan kambing domba
dan/atau lembu sapi. Dalam Alkitab PL keledai disebut kurang lebih 150 kali (95
kali keledai jantan, 34 kali keledai betina dan 8 kali anak keledai). Keleai
aalah binatang serba guna, tetapi pertama-tama dipakai sebagai binatang beban
(Kej 22:3; Kel 23:5) dan tunggang. Keledai digunakan pula untuk membajak (Ul
22:10: “Janganlah engkau membajak dengan lembu dan keledai bersama-sama”),
mengirik dan bahkan sebagai keledai tunggang dalam perang (Yes 21:7, yang
menyebut pasukan keledai). Dari sebab itu, kita dapat mengerti bahwa dalam
firman yang kesepuluh dari dekalog keledai disebut bersama lembu sebagai hewan
yang tidak boleh dirampas secara paksa (Kel 20:14; bdk. Bil 16:15; Ayb 24:3).
Orang yang menang perang pasti akan menjarah keledai pula (bdk. Kej 34:28).
Keledai itu begitu penting sampai hampir disamakan dengan anak sulung: tetapi setiap anak keledai yang lahir
terdahulu kau tebuslah dengan seekor domba; atau jika engkau tidak menebusnya,
engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai anak manusia, setiap
anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus (Kel 13:13; bdk
34:20).
Keledai sangat kuat memikul beban. Saudara-saudara Yusuf
pergi pulang (turun naik) Mesir-Kanaan dengan menggunakan keleai sebagai
keledai beban (Kej 42:27; 43:18 et passim). Keledai dikatakan mempunyai tulang
punggung yang kuat. Demikian pula suku Isakhar yang menjadi budak orang Kanaan
dikatakan: adalah seperti keledai yang
kuat tulang punggungnya, yang meniarap diapit bebannya (Kej 49:14).
Keledai juga digunakan sebagai keledai tunggang (Hak
19:10; 1Sam 25; 1Raj 13:1-29). Rupanya apabila suatu keluarga bepergian
bersama-sama, ibu dan anak menunggang keledai, sedang bapa menuntunnya dengan
berjalan kaki (Kel 4:20; Bil 22:22; 2Raj 4:24).
Keledi tidak digunakan sebagai binatang kurban (Kel
34:20; 13:13). Apa persis alasannya tidak diketahui (dalam Im 11 dan Ul 15
keledai tidak disebut di antara binatang yang tahir dan najis). Pada saat
kritis daging keledai boleh dimakan (2Raj 6:25).
Dengan demikian gambaran keledai Natal berbeda dengan
gambaran gambaran keledai hari Minggu Palem. Yang satu merupakan tanda
peringatan, yang lain menjadi lambang perdamaian. Keledai yang disayangi itu
(bdk. 1Sam 9) tidak pernah menjadi kiasan untuk kebodohan (seperti keledai atau
keledai hendak dijadikan kuda).
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar