Selasa, 01 November 2016

Keledai Liar



Keledai liar (pere) termasuk salah satu binatang liar yang dikagumi oleh pengarang kitab Ayub (39:5-8/8-11). Padang gurun dan padang pasir adalah habitatnya, tetapi Tuhan menjaganya supaya tetap hidup (Mzm 104:11). Terjemahan dengan “keledai hutan” (Yes 32:14; Yer 14:6) rasanya tidak tepat.
            Keledai liar sangat mencintai kemerdekaan dan tak seorang pun yang dapat merampasnya darinya, “ia menertawakan keramaian kota, /tidak mendengarkan teriak si penggiring; ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, /dan mencari apa saja yang hijau” (Ayb 39:7-8/10-11). Suku Ismael atau suku-suku Arab padang gurun adalah seperti keledai liar (Kej 16:12). Mereka mencintai kebebasan dan sulit ditaklukkan. Akan tetapi, ada yang menafsirkan perbandingan ini sebagai gambaran dari keuletan dalam perjuangan untuk mempertahankan hidup. Dia berjuang untuk mencari makan (Ayb 24:4; bdk. Yer 14:5-6) dan baru berhenti meringkik kalau sudah mendapatkan makanannya (Ayb 6:5).
            Suka akan kebebasan melekat pada keledai liar, tetapi kerajaan Israel yang menjauhkan dirinya dari Tuhan dibandingkan oleh nabi Yesaya dengan keledai liar yang memencilkan diri (Hos 8:9).

Disadur dari Alkitab dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)

Tidak ada komentar:

SEDEKAH MENURUT AGAMA ISLAM

1.PENGANTAR Sedekah merupakan ibadah sosial bagi umat Islam. Sedekah mempunyai kaitan yang erat dengan orang lain. Adapun alasan umat Isl...