Saudara-saudari yang terkasih, Injil yang kita
dengar hari ini adalah perkawinan di Kana. Dalam pesta perkawinan ini Yesus
melakukan mukjizat yang pertama yakni mengubah air menjadi anggur. Ada satu hal
yang menarik dapat kita lihat dalam Injil hari ini yaitu perkataan pemimpin
pesta kepada mempelai laki-laki: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik
dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi
engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang”. Dari ungkapan pemimpin
pesta ini saya merefleksikan dan mencoba menganalogikan anggur yang baik adalah
Yesus sendiri sementara anggur yang kurang baik adalah para nabi. Dalam sejarah
keselamatan manusia. Allah pertama-tama mengutus para nabi kemudian mengutus
Anak-Nya sendiri. Kedatangan Yesus ke dunia membawa sukacita, kegembiraan
sebagaimana kegembiraan yang dirasakan oleh orang pada saat pesta. Semua
bersukacita. Sukacita itu dilukiskan oleh Yesaya dalam bacaan pertama.
Saudara-saudari terkasih, apa yang dapat kita tarik
dari bacaan hari ini sebagai modal dalam hidup kita? Kita harus menjadi pelayan
Anggur yang Baik yakni Yesus sendiri. Kita harus menghidangkan Yesus kepada
setiap orang agar semua orang mengalami sukacita. Bagaimana kita menghidangkan
Yesus kepada setiap orang? Kita mempunyai rupa-rupa-rupa karunia dan pelayanan
sebagaimana yang telah dikatakan oleh Paulus dalam suratnya yang pertama kepada
jemaat di Korintus. Di antara kita ada yang mempunyai karunia untuk
berkata-kata, menyembuhkan, menghibur, mengajar, melakukan mukjizat, berbahasa
roh dan lain sebagainya. Kita semua dipanggil dan digerakkan oleh roh yang sama
yakni Roh Tuhan Sendiri. Kita mempunyai karunia, bakat dan kelebihan
masing-masing. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk menghidangkan Anggur yang
Baik yakni Yesus sendiri dan menghadirkan-Nya kepada sesama sesuai dengan karunia yang kita
peroleh. Semoga kita menjadi pelayan yang baik yang menghadirkan Yesus kepada sesama
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar