Di Palestina, habitat
serigala (canis lupus) adalah padang kersang Suriah dan Transyordania (bdk. Yer
5:6, “serigala dari padang yang kersang
akan merusakkan mereka”). Mangsanya yang utama adalah kawanan kambing domba
dan biasanya diserang di waktu malam (Hab 1:8; Sir 13:17; Mat 10:16; Yoh
10:12). Domba gemetar bahkan terhadap serigala yang sudah mati. Tidaklah
mengherankan kalau serigala menjadi perbandingan untuk para pemimpin yang jahat
dan tamak: “Pemuka-pemuka di
tengah-tengahmu adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya dalam
kehausan akan darah, myang membinasakan orang-orang untuk menguntungkan
diri-sendiri secara haram” (Yeh 22:27; bdk. Zef 3:3).
Menarik bahwa suku Benyamin yang kecil itu dibandingkan
dengan serigala yang menerkam/ pada waktu pagi ia memakan mangsanya/ dan pada
waktu petang ia membagi-bagi rampasannya (Kej 49:27). Benyamin memang suku
kecil, tetapi suka (pagi-petang) dan kuat dalam berperang (Hak 3:12-30; 5:14;
20:1-48; 2Sam 2:15).
Selanjutnya Tuhan Yesus menyebut Herodes “si serigala
itu” (Luk 13:22), tetapi dalam edisi revisi TB LAI diterjemahkan dengan “si
rubah itu”. Ada yang berpendapat bahwa terjemahan yang lebih tepat adalah “si
anjing hutan itu”. Lalu mana yang benar? Mari kita lihat ciri-ciri anjing hutan
dan rubah.
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar