Alkitab Perjanjian Lama
kerap berbicara tentang “burung-burung di udara”. Burung diciptakan pada hari
kelima (Kej 1:20-23) dan menurut tradisi yang lain dibentuk dari tanah (Kej
2:19). Manusia diberi kuasa atas burung-burung di udara seperti kepada segala
binatang di bumi dan yang merayap di atasnya Allah memberikan “segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya” (Kej 1:30). Pemeliharaan hutan dan
segala tumbuhan hijau berarti pula memberi hidup kepada burung-burung di udara.
Pohon adalah tempat burung-burung bersarang (Mzm 104:17; Yeh 17:23). Itulah
rumah mereka. Bumi adalah rumah kehidupan bagi seluruh ciptaan Tuhan.
Istilah “burung-burung di udara” kerap dijumpai dalam
Perjanjian Lama (38 kali), tetapi jarang digunakan secara tersendiri. Biasanya
digunakan bersamaan atau berpasangan dengan istilah “ikan-ikan di laut” atau
dan dengan istilah-istilah yang menunjukkan berbagai jenis binatang darat
(binatang di bumi, binatang melata yang merayap di bumi, binatang-binatang liar
(bdk. Kej 1:26,28; 9:2,10).
Para pengarang suci cukup jeli mengamati bagaimana burung
terbang. Kepakan burung yang melindungi sarangnya menjadi gambaran dari
perlindungan Tuhan atas Yerusalem dan umat-Nya: “ Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah
Tuhan semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya melindungi dan
menyelamatkannya, memelihara dan menjauhkan celaka (Yes 31:5; bdk. Ul 32:11).
Orang yang terlalu bernafsu untuk menjadi kaya dinasihatkan
supaya meninggalkan niatnya itu sebab kekayaan itu “tiba-tiba bersayap, lalu
terbang ke angkasa seperti burung nasar” (Ams 23:5). Di lain pihak, apa yang
dibicarakan secara tersembunyi akan disampaikan oleh burung di udara (Pkh
10:20). Dari sebab itu, orang harus waspada membicarakan raja atau orang kaya
yang berpengaruh karena siapa tahu omongannya akan diberitahukan apalagi kalau
situasinya seperti di zaman Orde Baru.
Burung banyak diburu dan biasanya ditangkap dengan
memekai jerat (Mzm 124:7), jaring (Hos 7:12), panah (Mzm 11:1-2) atau dengan
melemparkan kayu khusus (Am 3:5). Burung khususnya tekukur atau anak burung
merpati bisa dipersembahkan sebagai kurban bakaran (Im 1:14-17). Manusia bisa
menderita karena cinta dan menjadi ciptaan Tuhan yang paling malang, “ibarat
burung, mata lepas badan terkurung” artinya walaupun terpelihara baik, namun
tidak mempunyai kebebasan. Dari sebab itu, orang yang bebas secara tak terduga
dari bahaya besar terjerat dan terperangkap semacam itu mengalami sukacita yang
luar biasa (bdk. Mzm 124:7). Belas kasihan Tuhanlah yang melakukan hal itu
(bdk. Mzm 91:3).
Perjanjian Lama mengenal beberapa jenis burung (bdk. Im
11:13-19 dan Ul 14:12-18) termasuk burung pipit yang disebut sippor (Mzm 84:4),
tetapi kata Ibrani ini bisa menunjuk berbagai jenis burung kecil atau burung
pada umumnya. Berikut akan dibicarakan hanya beberapa jenis burung yang kerap
disebut dalam Alkitab.
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar