Perjanjian Lama kerap
berbicara tentang sayap, mulai dari sayap burung sampai sayap kerubim, dari
makhluk bersayap (Yeh 1 dan Yes 6) sampai sayap fajar (Mzm 139:9) dan bahkan
sampai “sayap Tuhan”. Di dalam ruang tersuci dari Bait Suci di mana disimpan tabut
Tuhan ada dua kerub bersayap dengan muka ke arah pintu masuk. Kerub-kerub ini
mengembangkan sayapnya, sayap yang satu mengarah ke dinding dan yang lain ke
tengah sehingga bersentuhan ujungnya (1Raj 6:23-27). Kedua kerub ini berfungsi
sebagai penjaga dan pelindung tabut Tuhan (bdk. Yeh 28:14,16). Dalam Mzm 18:11
dikatakan tentang Tuhan bahwa “Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang
di atas sayap angin”.
Tuhan adalah Allah “yang duduk di atas kerubim” (Mzm
80:2; 99:1). Tidaklah mengherankan bahwa dalam kitab Mazmur kita beberapa kali
mendengar doa orang-orang yang memohon perlindungan dalam naungan sayap Tuhan
(Mzm 17:8; 57:2; 61:5) atau pernyataan kepercayaan dan suka cita bahwa dalam
naungan sayap Tuhan mereka merasa aman (Mzm 36:8; 63:8; 91:4; Rut 2:12).
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar