Domba sangat kerap
disebut dalam PL kurang lebih 700 kali, 336 kali tersendiri dan 273 kali
bersama dengan kambing. Di samping ada kata umum untuk domba bahasa Ibrani
memiliki beberapa kata untuk membedakan jeniskelamin, induk dan anaknya srta umurnya.
Hal ini sungguh menyulitkan kita yang tidak mengenal pembedaan semacam itu.
Ternak ini termasuk salah satu hewa piaraan yang paling utama: “padang rumput
berpakaian kawanan kakmbing domba (Mzm 65:14). Domba berkelimpahan di padang
dan di atas meja-meja makan. Ada peternak yang memiliki kambing domba
beratus-ratus bahkan beribu-ribu seperti Yakub (Kej 32:15), Nabal dari Karmel
(1Sam 25) dan raja dari Moab (2Raj 3:4). Perkembangbiakannya cepat (bdk. Mzm
107:41). Menarik bahwa salah satu perumpamaan yang terkenal dalam PL berbicara
tentang orang kaya macam ini yang mempunyai sangat banyak kambing domba dan
lembu sap (2Sam 12:1-4). Akan tetapi, ketika mendapat tamu,ia merasa sayang
mengambil seeekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi
pengembara yang datang kepadanya itu. Lalu apa dibuatnya? Ia mengambil anak
domba betina kepunyaan seorang miskin yan telah memeliharanya dengan penuh
kasih sayang karena hanya itulah miliknya. Anak domba itu telah menjadi besar
bersama anak-anaknya, makan dan minum dari suapnya dan pialanya dan bahkan
tidur di pangkuannya. Siapa yang tidak menjadi marah mrndengar cerita ini? Raja
Daud yang mendengarnya dari nabi Natan menjadi sangat marah dan menjatuhkan
hukuman keras kepada orang itu karena menurut pandangannya orang itu tidak
mengenal belas kasihan (2Sam 12:5-6). Ternyata orang itu adalah Daud sendiri!
Raja yang tidak mengenal belas kasihan ini telah membunuh Uria agar dapat
merebut istrinya. Daud sendiri selagi masih muda adalahseorang penggembala kambing
domba (1Sam 16:11).
Domba banyak digunakan sebagai binatang kurban. Orang
benar yang menjadi korban penindasan yang tidak semena-mena dibandingkan dengan
anak domba yang dibawa ke pembantaian, seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya. Ia tidak membuka mulutnya (Yes 53:7; bdk.
Yer 11:19). Pemazmur menggunakan perbandingan serupa ketika dia menyuarakan
keluhan Israel di pembuangan terhadap Tuhan: “Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan dan menyerakkan kami
di antara bangsa-bangsa” (Mzm 44:12 dan bdk. 23).
Domba praktis tak terpisahkan dari gembala. Beratnya
tugas seorang penggembala kawanan domba dapat didengar dari keluhan Yakub (Kej
31:36-42) atau dari pujian diri Daud di depan Saul (1Sam 17:34-37). Biasanya
para gembala menjalankan tugasnya berkelompok. Mereka harus menjaga kawanan
dombanya dari bahaya termakan binatang buas serta dari tangan orang yang
menggeser batas tanah, yang merampas kawanan ternak lalu menggembalakannya (Ayb
24:2). Seruling digunakan untuk memanggil kawanan domba (Hak 5:16). Menjelang
sore kawanan kambing domba itu biasanya digiring ke sumur untuk diberi minum
(bdk. Kej 29:1-8; Kel 2: 1b-22), lalu digiring ke kandang beratap langit.
Bahaya pencurian selalu ada (Yoh 10). Dari sebab itu, para gembala jarang dapat
memejamkan matanya untuk tidur. Hidupnya penuh resiko. Di waktu siang mereka
dimakan panas terik, di waktu malam menggigilkedinginan. Siang berpanas, malam
berembun. Mereka adalah orang kecil yang tidak mempunyai tempat tinggal. Hamba
yang menggembalakan ternak tuannya tidak akan segera makan kalau pulang dari
ladang. Dia harus menyiapkan makanan tuannya dahulu, baru makan (Luk 17:7-9).
Akan tetapi berita tentang kelahiran Juruselamat dunia justru diwartakan
pertama kali kepada para gembala (Luk 2:18-20).
Disadur dari Alkitab
dan Ketanahannya (Berthold Anton Pareira O.Carm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar